Jumat, 29 April 2011

DOA BAPA KAMI

Doa Bapa Kami (kadangkala dikenal dengan kedua kata Latin pertama sebagai Pater Noster, dan dalam bahasa Yunani sebagai Πάτερ ἡμῶν, adalah doa yang paling terkenal dalam agama Kristen.
Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa.
Doa ini diambil dari kitab Injil Matius (6:9-13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Sebuah doa yang mirip ada pula di kitab Injil Lukas 11:2-4.
Doksologi (Sebab Engkaulah Raja Yang Mulia dan Berkuasa untuk selama-lamanya. Amin.) kemungkinan tidak ada dalam versi asli doa ini, tetapi ditambah kepada Injil karena merupakan penggunaannya dalam liturgi gereja awal. Karena itu pada banyak terjemahan modern, doksologi ini dipindahkan ke catatan kaki.

Daftar isi

[sembunyikan]

Teks Doa Bapa Kami

Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani. Karena bahasa Latin merupakan bahasa yang resmi dipakai dalam agama Kristen Barat, maka versi dalam bahasa Latin atau Pater Noster, merupakan sebuah terjemahan penting dari doa dalam bahasa Yunani ini.

Versi Katolik

(terjemahan misionaris di Melaka, Malaysia)
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berikanlah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Amin.
[Doksologi: Sebab Tuhanlah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.]

Protestan

(tertulis pada Injil Matius versi Terjemahan Baru)
Bapa kami yang di sorga,
dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga telah mengampuni
orang yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.]

Versi Bahasa Latin

Naskah doa Bapa Kami yang digunakan dalam liturgi (Misa, Ibadat Harian, dll.) sedikit berbeda dengan naskah yang terdapat dalam Vulgata dan sangat mungkin berasal dari waktu sebelum penyusunan Vulgata.
Doksologi yang terkait dengan doa Bapa Kami tercantum dalam empat manuskrip Vetus Latina, hanya dua di antaranya yang mencantumkannya secara lengkap. Manuskrip-manuskrip Injil-Injil Vetus Latina lainnya yang masih ada tidak mencantumkan doksologi. Versi Vulgata juga tidak mencantumkannya, dan dengan demikian bersesuaian dengan edisi-edisi kritis dari naskah Yunani.
Dalam liturgi Ritus Latin, doksologi tersebut tidak pernah dikaitkan dengan doa Bapa Kami. Satu-satunya penggunaan doksologi dalam liturgi Ritus Romawi adalah di dalam Misa revisi sesudah Konsili Vatikan II. Doksologi dibacakan bukan segera sesudah doa Bapa Kami, melainkan sesudah imam berdoa, Libera nos, quaesumus..., yang menyambung permohonan terakhir dalam doa tersebut yakni, Libera nos a malo (Bebaskanlah kami dari yang jahat).

Versi Bahasa Aram

Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram terdapat dalam versi Peshitta Bahasa Syria dari Perjanjian Baru. Dialek Syria yang digunakan bukanlah dialek yang mungkin digunakan oleh Yesus dari Nazaret atau para pengikutnya.[1] Dengan demikian pernyataan-pernyataan bahwa doa Bapa Kami Peshitta adalah versi yang "asli" tidaklah benar: versi Peshitta pun diambil dari Matius 6:9-13 versi Yunani.
Banyaknya "terjemahan" dari "Doa Bapa Kami Bahasa Aram" yang berasal dari berbagai tradisi mistik dan sedikit atau tidak memiliki keterkaitan dengan makna sebenarnya dari naskah Aram, beredar luas di Internet. Sebagian besar "terjemahan" itu mengangkat berbagai tema New Age dan menginterpretasikan doa tersebut di luar apa yang diyakini para sarjana dan pakar linguistik sebagai makna yang mungkin atau makna yang sejujurnya.[2]

[sunting] Versi Bahasa Indonesia lama

Teks Doa Bapa Kami telah diterjemahkan paling sedikit lima belas kali dalam sejarah Bahasa Indonesia, menjadikannya teks yang memiliki paling banyak variasi dalam sejarah Bahasa Indonesia.

Kaitan dengan doa Yahudi

Ada beberapa kemiripan antara doa Bapa Kami dengan materi doa Yahudi, baik yang alkitabiah maupun pasca-alkitabiah. "Dikuduskanlah namaMu" tercermin dalam Kaddisy. "Janganlah membawa kami ke dalam dosa" digemakan dalam "berkat-berkat pagi" dari doa Yahudi. Suatu berkat yang diucapkan oleh beberapa komunitas Yahudi sesudah Syema mencakup sebait kalimat yang sungguh mirip dengan permulaan doa Bapa Kami: "Allah kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu, dirikanlah kerajaanMu selamanya, dan berkuasalah atas kami selama-lamanya."

Catatan kaki

  1. ^ Casey, Maurice. (1998). The Aramaic Sources of Mark's Gospel. Cambridge University Press. p. 4.
  2. ^ O Father-Mother Birther of the Cosmos? - Suatu investigasi atas apa yang disebut-sebut sebagai "terjemahan" doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Doa_Bapa_Kami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar