Senin, 09 Mei 2011

ALLAH MENGERTI :)

Lagu ini sangat sangat menolong katika kita sebagai orang Kristen terkadang jatuh dan merasa gak kuat menjalani hidup.. Ingatlah,,dalam segala hal,, Allah mengerti :)

Jumat, 29 April 2011

Bom di Flyover UKI Cawang Ditanam Pepi Bersama M dan J

Mega Putra Ratya - detikNews



Bom di Flyover UKI Cawang Ditanam Pepi Bersama M dan J
Barang bukti kelompok bom buku (Mega/ detikcom)


"Oleh Pepi bersama rekannya berinisial M dan J," kata Kabagpenum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2011).

Polisi sudah melakukan penyisiran di beberapa titik lokasi dekat flyover UKI mulai siang hingga sore tadi. Namun, meskipun Pepi sudah dibawa untuk menunjukkan lokasinya secara langsung, bom itu tidak ditemukan.

"Kita belum menemukan tempat yang tepat untuk mencarinya. Besok atau kapan akan dicari lagi," ungkap Boy.

Boy mengatakan rangkaian bom yang diletakkan Pepi dkk sama dengan yang ditemukan di Serpong dan kediamannya. Ada tabung-tabung dan korek gas besar dan dijadikan rangkaian.

"Itu ciri khas dia," tuturnya.

(gah/asy)


Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tips Sehat : Terapi Air Putih


Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:
  1. Sakit Kepala
  2. Asma
  3. Hosthortobics
  4. Darah Tinggi
  5. Bronchitis
  6. Kencing Manis
  7. Kurang Darah
  8. TBC
  9. Paru-paru
  10. Penyakit Mata
  11. Rematik
  12. Radang Otak
  13. Lumpuh
  14. Batu Ginjal
  15. Haid Tidak Teratur
  16. Kegemukan
  17. Penyakit Saluran Kencing
  18. Leukimia
  19. Radang/Sakit Persendian
  20. Kelebihan Asam Urat
  21. Kanker Peranakan
  22. Radang Selaput Lendir
  23. Mencret
  24. Kanker Payudara
  25. Gangguan Jantung
  26. Disentri
  27. Radang Tenggorokan
  28. Mabuk, Pusing, Gamang
  29. Ambeien
  30. Sembelit
  31. Batuk
Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?
Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah,
seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.
Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?
Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa".
Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.
Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?
Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:
Sembelit - 1 Hari
TBC Paru-Paru - 3 Bulan
Kencing Manis - 7 Hari
Asam Urat - 2 Hari
Tekanan Darah - 4 Minggu
Kanker - 4 Minggu
Catatan :
Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat
" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA "

sumber: milis kesehatan

Pengaruh Pendidikan Agama Kristen terhadap Pertumbuhan Iman Anak

     Dari zaman ke zaman, setiap orang dalam kehidupannya selalu ingin memiliki kepribadian yang baik, sopan, bertatakrama, dihargai dan ingin bahagia dan ingin meraih kesuksesan hidup. Dalam merealisasikan keinginannya tersebut banyakl usaha yang ditempuh  orang.
Ada yang berusaha melalui pergaulan hidup sehari-hari, ada yang melalui pendidikan formal dan non formal. Tetapi jarang sekali yang dapat memberi  hasil seperti yang didambakan setiap orang. Kegagalan ini sering terjadi  karena kenyataan yang ada adalah tempat-tempat yang diharapkan dapat memenuhi keinginan setiap orang tersebut lebih  sering mengutamakan kuantitas pengajaran daripada kualitas. Sebagian besar pendidik hanya sekadar memberi teori tanpa ada usaha untuk mengarahkan dan mengkondisikan pelajarnya untuk membentuk perilaku kehidupannya sesuai dengan yang diajarkan kepadanya. Pendidik berasumsi bahwa dengan menguasai teori, maka dengan sendirinya mampu menerapkannya dalam hidup sehari-hari.
     Asumsi guru yang demikian, tidak semua menjadi kenyataan. Sebab banyak orang, terutama anak-anak, sulit memiliki dan menentukan bentuk perbuatan  konkrit dalam merealisasikan pengajaran pendidiknya yang berupa teoritis.
     Dalam lembaga pendidikan, sebenarnya ada beberapa mata pelajaran yang memungkinkan setiap orang dapat membangun dan membentuk  perilakunya menjadi perilaku yang sopan, bertatakrama, memiliki nilai-nilai hidup yang berkualitas tinggi, dihargai dan diterima orang lain di sekitarnya. Mata pelajaran tersebut seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, pendidikan Agama, Ilmu Pengetahuan Sosial. Bahkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi yang baru diberlakukan sekarang, ada satu mata pelajaran khusus untuk membentuk kepribadian siswa, yaitu mata pelajaran Budi Pekerti. Mata pelajaran ini lebih  mengarah pada ajaran moral dan perilaku dalam hidup bermasyarakat di dalam kehidupan sehari-hari.
     Di dalam lembaga pendidikan formal mata pelajaran pelajaran Pendidikan Agama Kristen merupakan suatu bidang yang dapat diandalkan untuk membentuk dan membangun pertumbuhan iman bertaqwa kepada Tuhan. Hal ini dapat diketui dari tujuan Pendidikan Agama Kristen seperti yang dikemukakan oleh Calvin dengan mengatakan :
“Tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah mendidik semua putra-putri Ibu (gereja) agar mereka dilibatkan dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dibimbing oleh Roh Kusus, - diajarkan mengambil bagian dalam kebaktian serta mencari keesaan gereja, - diperlengkapi memilih cara-cara mengejewantahkan pengabdian diri kepada Allah Bapa Yesus Kristus dalam gelanggang pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaan-Nya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus”
Selain itu Mata pelajaran ini dapat diandalkan karena dalam Alkitab dikatakan bahwa “Permulaan hikmah adalah takut akan Tuhan, semua orang yang melakukannya berakal budi yang baik” (Mzm 111 : 10). Di dalam Pendidikan Agama Kristen sendiri, setiap siswa diarahkan untuk mengenal Tuhan dan menerimaNya sebagai Tuhannya serta taat kepadanya. Dan untuk dapat taat kepada Tuhan, maka setiap orang harus mengenal perintahnya agar dapat dilakukan. Juga harus memahami larangannya agar dapat dijauhi. Kedua hal ini diketahui dari Firman Tuhan yang tertuang di dalam Alkitab.
     Dari pandangan-pandangan di atas diketahui bahwa pengetahuan dan kepandaian yang mendatangkan kepribadian yang luhur adalah pengetahuan dan kepandaian yang berasal dari Tuhan-Nya. Untuk itu, dalam mengajarkan Firman Tuhan ini diperlukan pengajar atau guru yang  sadar betul akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik iman. Sebab guru Pendidikan Agama Kristen mempunyai tanggung jawab membawa muridnya kepada iman yang kokoh dan berkembang menjaga kemurnian pengajar Tuhan dan memimpin murid kepada kebenaran Allah, Ia adalah  saksi Kristus, ia bukan hanya informatory tetapi juga sekalipun motivator, komunikator dan konselor bagi muridnya.
     Tetapi fakta yang banyak terjadi sekarang adalah banyak guru agama Kristen kurang memperhatikan dan melaksanakan tugas  dan tanggung jawabnya dengan benar. Banyak guru agama Kristen yang hanya mengajarkan Pendidikan Agama Kristensecara teoritis tanpa peduli apakah siswanya mampu dan mau menerapkannya dalam kehidupan seharu-hari. Penerapan inilah yang menunjukkan seseorang sudah berkepribadian yang luhur dan saleh atau masih belum. Calvin dalam pandangannya di atas  menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Kristen itu selain dipahami secara teoritis juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari gaik dalam bentuk ibadah bersama maupun dalam bentuk kegiatan dalam hidup sehari-hari di dalam masyarakat.
Keadaan pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen yang demikian justru kurang mampu membantu setiap orang berkeinginan untuk mempunyai kepribadian yang luhur, saleh dan beriman yang kokoh kepada Tuhan. Akibatnya banyak yang dilanda kekecewaan dan ketidakmampuan untuk merealisasikan imannya dalam kehidupan bermasyarakat untuk menunjukkan ketaatan dan keimanannya kepada Tuhan.
     Kenyataan ini telah berlangsung di banyak sekolah, baik yang berstatus negeri maupun swasta umum dan swasta Kristen. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di sekolah sebagai pembentukan perkembangan iman serta beriman kepada Tuhan, semakin mendalam bila guru agama Kristen di sekolah tersebut hanya  berstatus Guru Agama Tidak Tetap (honorer). Semakin banyak tantangan yang dihadapi, baik dari segi waktu, fasilitas dan pihak-pihak dari yang beragama non Kristen yang lebih mendominasi sekolah tersebut.
    Dengan memperhatikan tujuan Pendidikan Agama Kristen di atas maka pencapaian tujuan PAK tersebut semakin sulit. Perlu disadari bahwa pertumbuhan dan perkembangan iman nakak baru dapat tercapai  bila tujuan Pendidikan Agama Kristen seperti yang dirumuskan oleh Calvin di atas dapat tercapai. 

DOA BAPA KAMI

Doa Bapa Kami (kadangkala dikenal dengan kedua kata Latin pertama sebagai Pater Noster, dan dalam bahasa Yunani sebagai Πάτερ ἡμῶν, adalah doa yang paling terkenal dalam agama Kristen.
Menurut Perjanjian Baru, doa ini diajarkan oleh Yesus Kristus kepada murid-muridnya sebagai pedoman berdoa.
Doa ini diambil dari kitab Injil Matius (6:9-13), yang muncul sebagai bagian dari Khotbah di Bukit. Sebuah doa yang mirip ada pula di kitab Injil Lukas 11:2-4.
Doksologi (Sebab Engkaulah Raja Yang Mulia dan Berkuasa untuk selama-lamanya. Amin.) kemungkinan tidak ada dalam versi asli doa ini, tetapi ditambah kepada Injil karena merupakan penggunaannya dalam liturgi gereja awal. Karena itu pada banyak terjemahan modern, doksologi ini dipindahkan ke catatan kaki.

Daftar isi

[sembunyikan]

Teks Doa Bapa Kami

Meski Yesus kemungkinan besar mengajarkan doa ini dalam bahasa Aram, teks-teks awal kemungkinan besar terdapat dalam bahasa Yunani. Karena bahasa Latin merupakan bahasa yang resmi dipakai dalam agama Kristen Barat, maka versi dalam bahasa Latin atau Pater Noster, merupakan sebuah terjemahan penting dari doa dalam bahasa Yunani ini.

Versi Katolik

(terjemahan misionaris di Melaka, Malaysia)
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berikanlah kami rezeki pada hari ini,
dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni
yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Amin.
[Doksologi: Sebab Tuhanlah Raja yang mulia dan berkuasa untuk selama-lamanya.]

Protestan

(tertulis pada Injil Matius versi Terjemahan Baru)
Bapa kami yang di sorga,
dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu,
di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,
dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga telah mengampuni
orang yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.]

Versi Bahasa Latin

Naskah doa Bapa Kami yang digunakan dalam liturgi (Misa, Ibadat Harian, dll.) sedikit berbeda dengan naskah yang terdapat dalam Vulgata dan sangat mungkin berasal dari waktu sebelum penyusunan Vulgata.
Doksologi yang terkait dengan doa Bapa Kami tercantum dalam empat manuskrip Vetus Latina, hanya dua di antaranya yang mencantumkannya secara lengkap. Manuskrip-manuskrip Injil-Injil Vetus Latina lainnya yang masih ada tidak mencantumkan doksologi. Versi Vulgata juga tidak mencantumkannya, dan dengan demikian bersesuaian dengan edisi-edisi kritis dari naskah Yunani.
Dalam liturgi Ritus Latin, doksologi tersebut tidak pernah dikaitkan dengan doa Bapa Kami. Satu-satunya penggunaan doksologi dalam liturgi Ritus Romawi adalah di dalam Misa revisi sesudah Konsili Vatikan II. Doksologi dibacakan bukan segera sesudah doa Bapa Kami, melainkan sesudah imam berdoa, Libera nos, quaesumus..., yang menyambung permohonan terakhir dalam doa tersebut yakni, Libera nos a malo (Bebaskanlah kami dari yang jahat).

Versi Bahasa Aram

Doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram terdapat dalam versi Peshitta Bahasa Syria dari Perjanjian Baru. Dialek Syria yang digunakan bukanlah dialek yang mungkin digunakan oleh Yesus dari Nazaret atau para pengikutnya.[1] Dengan demikian pernyataan-pernyataan bahwa doa Bapa Kami Peshitta adalah versi yang "asli" tidaklah benar: versi Peshitta pun diambil dari Matius 6:9-13 versi Yunani.
Banyaknya "terjemahan" dari "Doa Bapa Kami Bahasa Aram" yang berasal dari berbagai tradisi mistik dan sedikit atau tidak memiliki keterkaitan dengan makna sebenarnya dari naskah Aram, beredar luas di Internet. Sebagian besar "terjemahan" itu mengangkat berbagai tema New Age dan menginterpretasikan doa tersebut di luar apa yang diyakini para sarjana dan pakar linguistik sebagai makna yang mungkin atau makna yang sejujurnya.[2]

[sunting] Versi Bahasa Indonesia lama

Teks Doa Bapa Kami telah diterjemahkan paling sedikit lima belas kali dalam sejarah Bahasa Indonesia, menjadikannya teks yang memiliki paling banyak variasi dalam sejarah Bahasa Indonesia.

Kaitan dengan doa Yahudi

Ada beberapa kemiripan antara doa Bapa Kami dengan materi doa Yahudi, baik yang alkitabiah maupun pasca-alkitabiah. "Dikuduskanlah namaMu" tercermin dalam Kaddisy. "Janganlah membawa kami ke dalam dosa" digemakan dalam "berkat-berkat pagi" dari doa Yahudi. Suatu berkat yang diucapkan oleh beberapa komunitas Yahudi sesudah Syema mencakup sebait kalimat yang sungguh mirip dengan permulaan doa Bapa Kami: "Allah kami yang ada di dalam surga, dikuduskanlah namaMu, dirikanlah kerajaanMu selamanya, dan berkuasalah atas kami selama-lamanya."

Catatan kaki

  1. ^ Casey, Maurice. (1998). The Aramaic Sources of Mark's Gospel. Cambridge University Press. p. 4.
  2. ^ O Father-Mother Birther of the Cosmos? - Suatu investigasi atas apa yang disebut-sebut sebagai "terjemahan" doa Bapa Kami dalam Bahasa Aram.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Doa_Bapa_Kami

Senin, 11 April 2011

Pemicu kekerasan dalam Rumah tangga

Pemicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Oleh : Nurma
Bener Meriah
Kekerasan dalam rumah tangga dapat dipicu oleh banyak faktor. Diantaranya ada faktor ekonomi, pendidikan yang rendah, cemburu dan bisa juga disebabkan adanya salah satu orang tua dari kedua belah pihak, yang ikut ambil andil dalam sebuah rumah tangga. Kekerasan dalam rumah tangga yang disebabkan faktor ekonomi, bisa digambarkan misalnya minimnya penghasilan suami dalam mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Terkadang ada seorang istri yang terlalu banyak menuntut dalam hal untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, baik dari kebutuhan sandang pangan maupun kebutuhan pendidikan. Dari situlah timbul pertengkaran antara suami dan istri yang akhirnya menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Kedua belah pihak tidak lagi bisa mengontrol emosi masing-masing. Seharusnya seorang istri harus bisa memahami keuangan keluarga. Naik turunnya penghasilan suami sangat mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran yang dikeluarkan untuk keluarga. Disamping pendapatan yang kecil sementara pengeluaran yang besar seorang istri harus mampu mengkoordinir berapapun keuangan yang ada dalam keluarga, sehingga seorang istri dapat mengatasi apabila terjadi pendapatan yang minim. Cara itu bisa menghindari pertengkaran dan timbulnya KDRT di dalam sebuah keluarga.
Dari faktor pendidikan, bisa disebabkan oleh tidak adanya pengetahuan dari kedua belah pihak bagaimana cara mengimbangi dan mengatasi sifat-sifat yang tidak cocok diantara keduanya. Mungkin di dalam sebuah rumah tangga ada suami yang memiliki sifat arogan dan cenderung menang sendiri, karena tidak adanya pengetahuan. Maka sang istri tidak tahu bagaimana cara mengatasi sifat suami yang arogan itu sendiri. Sehingga, sulit untuk menyatukan hal yang berbeda. Akhirnya tentulah kekerasan dalam rumah tangga. Kalau di dalam rumah tangga terjadi KDRT, maka perempuan akan menjadi korban yang utama. Seharusnya seorang suami dan istri harus banyak bertanya dan belajar, seperti membaca buku yang memang isi bukunya itu bercerita tentang bagaimana cara menerapkan sebuah keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.
Di dalam sebuah rumah tangga butuh komunikasi yang baik antara suami dan istri, agar tercipta sebuah rumah tangga yang rukun dan harmonis. Jika di dalam sebuah rumah tangga tidak ada keharmonisan dan kerukunan diantara kedua belah pihak, itu juga bisa menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga. Seharusnya seorang suami dan istri bisa mengimbangi kebutuhan psikis, di mana kebutuhan itu sangat mempengaruhi keinginan kedua belah pihak yang bertentangan. Seorang suami atau istri harus bisa saling menghargai pendapat pasangannya masing-masing.
Sepertti halnya dalam berpacaran. Untuk mempertahankan sebuah hubungan, butuh rasa saling percaya, pengertian, saling menghargai dan sebagainya. Begitu juga halnya dalam rumah tangga harus dilandasi dengan rasa saling percaya. Jika sudah ada rasa saling percaya, maka mudah bagi kita untuk melakukan aktivitas. Jika tidak ada rasa kepercayaan maka yang timbul adalah sifat cemburu yang kadang berlebih dan rasa curiga yang kadang juga berlebih-lebihan. Tidak sedikit seorang suami yang sifat seperti itu, terkadang suami juga melarang istrinya untuk beraktivitas di luar rumah. Karena mungkin takut istrinya diambil orang atau yang lainnya. jika sudah begitu kegiatan seorang istri jadi terbatas. Kurang bergaul dan berbaur dengan orang lain. Ini adalah dampak dari sikap seorang suami yang memiliki sifat cemburu yang terlalu tinggi. Banyak contoh yang kita lihat dilingkungan kita, kajadian seperti itu. Sifat rasa cemburu bisa menimbukan kekerasan dalam rumah tangga.
Kekerasan dalam rumah tangga juga bisa disebabkan tidak adanya rasa cinta pada diri seorang suami kepada istrinya, karena mungkin perkawinan mereka terjadi dengan adanya perjodohan diantara mereka tanpa didasari dengan rasa cinta terlebih dahulu. Itu bisa membuat seorang suami menyeleweng dari garis-garis menjadi seorang suami yang baik dan lebih bertanggung-jawab. Suami sering bersikap kasar dan ringan tangan. Untuk menghadapi situasi yang seperti ini, istri butuh kesabaran yang sangat amat besar. Berusaha berbuat semanis mungkin agar suami bisa berubah dan bersikap manis kepada istri.
Maka dari itu, di dalam sebuah rumah tangga kedua belah pihak harus sama-sama menjaga agar tidak terjadi konflik yang bisa menimbulkan kekerasan. Tidak hanya satu pihak yang bisa memicu konflik di dalam rumah tangga, bisa suami maupun istri. Sebelum kita melihat kesalahan orang lain, marilah kita berkaca pada diri kita sendiri. Sebenarnya apa yang terjadi pada diri kita, sehingga menimbulkan perubahan sifat yang terjadi pada pasangan kita masing-masing.